alat-alat praktikum mikrobiologi

Written on 13.43 by rain

alat-alat praktikum mikrobiologi

PENDAHULUAN

Laboratorium Mikrobiologi Pangan merupakan salah satu fasilitas yang harus dimiliki oleh jurusan Teknologi Pangan sebagai bagian dari kesatuan laboratorium pengolahan pangan. Di laboratorium mikrobiologi, tersedia berbagai alat dan peralatan yang dipergunakan untuk kegiatan penelitian dan praktikum mahasiswa.

Mikrobiologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari, dan mengamati organisme yang berukuran sangat kecil/ mikroskopis. Oleh karena itu laboratorium mikrobiologi pastinya dilengkapi dengan alat yang dapat mengidentifikasi mikroorganisme tersebut.

Selain itu juga, laboratorium ini juga dilengkapi dengan peralatan lain yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengamatan yang jenisnya tak jauh beda dengan peralatan laboratorium pada umumnya.

Untuk menelaah mikroorganisme di laboratorium, kita harus dapat menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.

Alat-alat yang digunakan dalam perkembangbiakan inipun harus disterilisasikan terlebih dahulu. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak ada mikroorganisme lain, yang tidak diinginkan, tumbuh dalam media tersebut, sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang akan dibiakkan dalam media tersebut.(Mila Ermila, 2005, Penuntun Praktikum Mikrobiologi)

Pengidentifikasian dan pengetahuan akan mikroorganisme khususnya bahan pangan membantu kita untuk mengklasifikasikan bakteri baik / menguntungkan ataupun bakteri perusak yang dapat berbaya jika mengontaminasi bahan makanan sehingga menyebabkan keracunan pada manusia ataupun kerugian yang ditimbulkan karena rusaknya poduk.


PEMBAHASAN

Di awal semester dua , mahasiswa diperkenalkan dengan mata kuliah dan praktikum Mikrobiologi Pangan. Mikrobiologi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari, dan mengamati organisme yang berukuran sangat kecil/ mikroskopis.Organisme tersebut misalnya bakteri, khamir, dan kapang. Pengenalan dan pemahaman dikhususkan pada ketiga mikroorganisme ini karena paling banyak dimanfaatkan pada pengolahan pangan.

Oleh karena itu laboratorium mikrobiologi pastinya dilengkapi dengan alat yang dapat membantu mengidentifikasi mikroorganisme tersebut.Selain itu juga, laboratorium ini juga dilengkapi dengan peralatan lain yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk penelitian dan percobaan/ praktikum yang jenisnya tak jauh beda dengan peralatan laboratorium (kimia) pada umumnya.

Secara umum, peralatan di laboratorium berupa bahan yang terbuat dari gelas / kaca. Hanya beberapa alat pendukung yang terbuat dari karet, kayu, ataupun besi. Misalnya peralatan gelas dapat dikelompokkan sesuai dengan fungsi dan ukurannya :

a. Peralatan dasar berbagai jenis dan ukuran : gelas beaker, gelas ukur,

erlenmeyer, cawan petri, tabung reaksi, botol, dll.

b. Peralatan ukur berbagai jenis dan ukuran : labu ukur, pipet, buret, botol

BOD, dll.

c. Peralatan analisis : termometer, piknometer, dll.

Adapun beberapa contoh alat pendukung yang dimaksud misalnya : bul pipet ( karet ) dan spatula (kayu, besi).

Selain sebagai kegiatan pengidentifikasian miroorganisme, laboratorium juga digunakan untuk aktivitas pengembangbiakan mikroorganisme (bakteri, khamir, kapang).Hal ini yang merupakan perbedaan lab mikrobiologi dengan laboratorium umumnya. Di laboratorium mikrobiologi ada cawan petri,OSE,dan media pengembangbiakan.

Uraian berikut akan menjelaskan tentang peralatan yang ada di lab mikrobiologi pangan, khususnya yang diamati pada praktikum minggu lalu:

1.

Erlenmeyer

Erlenmeyer merupakan peralatan gelas yang memiliki bentuk seperti tabung yang membesar / mengelembung cekung pada bagian bawah nya. Erlenmeyer merupakan peralatan yang cukup sering digunakan untuk mereaksikan zat – zat kimia dan untuk keperluan titrasi. Pada laboratorium pengolahan pangan alat ini memiliki fungsi lain yakni sebagai tempat pembuatan media. Ukuran volume alat ini ada yang 100ml dan 250 ml.Mulut kecil pada ujungnya membuat jumlah udara yang masuk kecil sehingga tepat digunakan untuk mereaksikan zat.

2.

Labu ukur

Labu Ukur adalah sebuah perangkat yang meiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan menggunakan pipet.

Dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak berwarna, penambahan aquadest sampai menunjukkan garis meniskus berada di leher labu. Untuk zat yang berwarna, penambahan aquadets hingga dasar meniskus yang menyentuh leher labu ( meniskus berada di atas garis leher)

Sebelum menggunakan instrumen ini, labu ukur harus dicuci terlebih dahulu. Lebih baik menggunakan sabun agar zat – zat yang tidak dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang. Dalam keadaan bagaimanapun, labu ukur yang kering sangatlah baik untuk digunakan.

Pengenceran dengan Labu Ukur

Dalam rangka melakukan kerja rutin di laboratorium, tidaklah luar biasa untuk memiliki larutan encer atau mengurangi kepekatan mereka dengan menambahkan sejumlah pelarut. Banyak bahan kimia laboratorium dibeli dalam bentuk larutan air yang pekat karena inilah cara pembelian yang paling ekonomis. Tetapi biasanya bahan kimia ini terlalu pekat untuk langsung digunakan, dan karenanya harus diencerkan. Proses pengenceran melibatkan pencampuran suatu larutan pekat dengan pelarut tambahan untuk memberikan volume akhir yang lebih besar. Selama proses ini, banyak mol yang dalam larutan tetap, dan hanya volumenya yang bertambah. Fakta ini mebentuk dasar untuk mengerjakan soal yang mebahas pengenceran. Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan dengan molaritas tertentu:

*

Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam sebuah labu volumetri ( labu ukur ).
*

Ditambahkan air suling.
*

Campuran digoyang melingkar ( diolek ) untuk melarutkan zat terlarut
*

Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet tetes untuk menambahkan air dengan hati – hati sampai volume permukaan cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu.
*

Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam.

4.

Beaker Glass

Gelas yang berbentuk tabung untuk mereaksikan zat. Namun pengunaannya kurang akurat dibandingkan dengan labu ukur maupun Erlenmeyer. Volume beaker glass yang umum di laboratorium ada yang 50 , 100 dan 250 ml.

5.

Tabung Reaksi

Berupa peralatan gelas berbentuk tabung panjang terbuka yang biasanya digunakan untuk mereaksikan zat. Bedanya, zat yang direaksikan dalam tabung ini hanya dalam jumlah yang kecil.

6.

Bunsen

Bunsen berfungsi untuk memanaskan zat kimia yang memang perlu diberi perlakuan pemanasan. Dalam skala kecil digunakan pembakar spritus. Dalam lab mikro, Bunsen juga berguna untuk menjaga lingkungan tetap steril saat pemindahan mokroorganisme. Dalam penggunaanya, sumbu Bunsen diusahakan jangan terlalu panjang agar api tetap biru.

7.

Pipet Hisap

Digunakan untuk mengambil zat cair yang akan direaksikan, ditetesi, maupun dicampurkan.

8.

Bulb Pipet

Merupakan alat pendukung pipet tetes untuk kemudahan penghisapan zat kimia cair. Bulb pipet ada yang berukuran kecil hingga sedang seperti pada pipet tetes, ataupun yang berukukuran besar seperti pada buret.

9.

Tabung Durham
10.

Spatula

Spatula adalah alat untuk mengambil obyek. Spatula yang sering digunakan di laboratorium biologi atau kimia berbentuk sendok kecil, pipih dan bertangkai. Umumnya digunakan untuk mengambil zat yang akan ditimbang.

Berasal dari sebatang kaca yang berdiameter 4 mm, dipotong menurut panjang yang sesuai dan ujung – ujungnya dibulatkan dengan nyala Bunsen. Batang itu panjangnya seharusnya 20 cm untuk digunakan pada tabung reaksi dan 8 – 10 cm untuk pinggan dan gelas piala kecil. Pipa kaca berongga tidak boleh digunakan sebagai batang pengaduk. Suatu batang yang satu ujungnya runcing yang dibuat dengan memanaskan sebatang batang kaca pada nyala, kemudian menarik pada waktu masih lunak seperti dalam membuat jet kaca dan menatahkan menjadi dua, digunakan untuk melubangi ujung kerucut kertas saring untuk meindahkan isi kertas saring ke bejana lain, dengan semprotan air dari sebuat botol cuci. Batang kaca yang ujungnya berkaret disebut juga policeman digunakan untuk membuat zat padat dari dinding dalam wadah kaca. Batang pengaduk terbuat dari politena ( polietilena ) dengan suatu dayung yang berbentuk kipas pada kedua ujungnya berfungsi sebagai policeman yang memuasakan pada temperatur laboratorium : dayung ini dapat dilekukkan dalam segala bentuk. ( Vogel, 1990 : 156 )

Ada tiga jenis spatula untuk keperluan laboratorium menurut pustaka yang saya dapat :

*

Spatula yang terbuat dari logam (stainlessteel) digunakan untuk mengambil obyek yang telah diiris untuk sediaan mikroskop.
*

Spatula politena atau tanduk, digunakan sebagai sendok untuk mengambil bahan kimia padat.
*

Spatula nekel adalah spatula yang disepuh dengan nekel, digunakan sebagai sendok kecil untuk mengambil bahan kimia.

Alat ini juga dapat digunakan untuk mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali larutan asam

11.

Gelas Ukur

Berbentuk tabung yang alasnya membentuk lonjongan yang lebih besar dari mulutnya. Alat ini digunakan untuk mengukur bahan yang akan direaksikan dalam Erlenmeyer, labu ukur, maupun beaker glass agar ukuran nya tepat baik volum maupun molar.

12.

Volum Pipet
13.

Pipet Ukur

Prinsip kerjanya sama dengan pipet hisap, namun dapat digunakan sekaligus sebagai alat ukur zat yang akan direaksikan.

14.

Suntikan

Bentuknya sama seperti jarum suntik. Dlam lab mikro digunakan untuk menyuntikan zat ke dalam tabung durham karena ukuran lubangnya yang sangat kecil.

15.

Cawan Petri

Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Cawan Petri dinamai menurut nama penemunya pada tahun 1877, yaitu Julius Richard Petri (1852–1921), ahli bakteri berkebangsaan Jerman.

Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur bakteri.

16.

OSE

Alat yang berbentuk seperti kait pada mata pancing yang digunakan untuk mengambil mikroorganisme / isolasi mikroorganisme yang akan dibuat ke atas ataupun kedalaman media pembiakan (agar).

17.

Kapas

Digunakan sebagai penyumbat tabung reksi saat dilakukan sterilisasi .

Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya. (Volk, dan Wheeler,1993 . Mikrobiologi Dasar Jilid 1).

Akan tetapi yang terpenting medium harus mengandung nutrien yang merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air. Nutrien ini adalah degradasi dari nutrien dengan molekul yang kompleks. Nutrien dalam medium harus memenuhi kebutuhan dasar makhluk hidup, yang meliputi air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh. (Mila Ermila, 2005, Penuntun Praktikum Mikrobiologi)

Berdasarkan konsistensi atau kepadatannya, medium dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

a. Medium cair/broth/liquid medium

Contoh : air pepton, nutrient broth, lactose, LB ( Latosa Broth)

b. Medium setengah padat (semi solid medium)

Contoh : sim agar, cary dan brain agar

c. Medium padat (solid medium)

Contoh : endo agar, PDA ( Potato Dextosa Agar ),PCA ( Plate Count Agar ) Nutrient agar (Ani Murniati, 2000. Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi)

Pada praktikum kali ini diketahui bahwa :

*

LB ( Latose Broth ) digunakan untuk pembiakan bakteri
*

PDA ( Potato Dextosa Agar ) digunakan untuk pembiakan agar dan kapang dan khamir.
*

Na ( Nutrient Agar ) digunakan untuk pembiakan bakteri
*

PCA ( Plate Count Agar ) digunakan untuk pembiakan ketiga mikroorganisme tersebut.

Medium semi solid dan solid menggunakan bahan pemadat (seperti amilum, gelatin, selulosa dan agar-agar). Untuk medium padat/solid kita dapat menggunakan agar-agar dengan kadar 1,5%-1,8%, dan pada medium semi solid kadarnya setengah dari medium padat, sedangkan pada medium cair tidak diperlukan pemadat. (Mila Ermila, 2005, Penuntun Praktikum Mikrobiologi)

Agar biakan bakteri dapat dibuat, maka medium dan alat-alat yang diperlukan harus disterilisasi sebelum inokulasi. Sterilisasi yaitu suatu proses untuk mematikan semua organisme yang dapat menjadi kontaminan. Metode yang lazim digunakan untuk mensterilisasikan media dan alat-alat ialah dengan pemanasan. Jika panas digunakan bersama-sama dengan uap air disebut sterilisasi basah (menggunakan autaklaf), sedangkan jika tanpa uap air disebut sterilisasi kering (menggunakan oven).(Mila Ermila, 2005, Penuntun Praktikum Mikrobiologi).

antara israel dan palestina

Written on 12.56 by rain

Why must Palestine not Jewish???


Why must Palestine???
Saya berani katakan demikian karena, saya merasa dengan kata itu banyak pertanyaan-pertanyaan yang harus saya tahu, kenapa harus palestina yang selalu di dahulukan, diangkat-angkat ke permukaan, serasa mereka yang paling menderita dibandingkan dengan Israel bahkan rakyat kita sendiri di negeri kita Indonesia, padahal masih banyak rakyat kita yang menderita. Hampir seluruh stasion televisi di Indonesia menayangkan apa yang terjadi Timur tengah. Begitu banyak pertolongan yang dilakukan beberpa Organisasi- Organisasi dari Indonesia kepada palestina baik dari segi Material maupun Nonmaterial, bagaimana dengan negaranya sendiri (INDONESIA)???
Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan selebaran, yang tertulis di selebaran itu adalah kronologis perang antara Israel (Jewish) dan Palestine dari tahun ketahun. Di selebaran itu ditulis dengan kata-kata berikut :

Sebagian Daftar Kekejian Israel :
1947 :
1. Pembantaian Yehida
2. Pembantaian Khisas
3. Pembantaian Qazaza
1948 :
1. Pembantaian Hotel Semirani
2. Pembantaian Tantura.
3. Pembantaian di Deir Yassin
4. Pembantaian Masjid Dahmash.

5. Pembantaian Dawayma.

6. Pembantaian Houla.

7. Pembantaian Salha

1953 : Pembantaian di Qibya.

1956 :

1. Pembantaian Kafr Qasem

2. Pembantaian di Khan Yunis

3. Pembantaian di Kota Gaza

1981 : Pembantaian Fakhani.

1982 : Pembantaian Sabra dan Shatila, Lebanon.

1990 : Pembantaian di Masjid Al-Aqso.

1994 : Pembantaian di Masjid Ibrahim

1996 : Pembantaian Qana

2009 : Pembantaian????????????????????????????????????????”

Saya sudah membaca daftar itu berulangkali, tapi saya merasa miris, di selebaran itu menjelaskan dalam setiap tahun-tahun yang tercantum di atas menceritakan Pembantaian- Pembantaian dan kekejian­ kekejian yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina. Saya mendapatkan sumber atau data itu dari sebuah oraganisasi keagamaan yang ada di Indonesia, karena di dalam selebaran tersebut terdapat nama organisasinya. Mungkin tujuan mereka menyebarkan selebaran itu adalah untuk menunjukan kekejian yang di buat oleh Israel, apakah itu memang sebuah kekejian atau tragedi dari sebuah perang. Asal kita tahu aja dari dulu perang pasti memakan korban!!

Ini data yang hampir sama dengan diatas yang saya dapatkan dari Wikipedia :

Israel diproklamasikan pada tanggal 14 Mei 1948 dan sehari kemudian langsung diserbu oleh tentara dari Libanon, Suriah, Yordania, Mesir, Irak dan negara Arab lainnya. Tetapi Israel bisa memenangkan peperangan ini dan malah merebut kurang lebih 70% dari luas total wilayah daerah mandat PBB Britania Raya, Palestina. Perang ini menyebabkan banyak kaum pengungsi Palestina yang mengungsi dari daerahnya sendiri. Tetapi di sisi lain tidak kurang pula kaum Yahudi yang diusir dari negara-negara Arab.

Di bawah adalah daftar perang di mana Israel terlibat:

  1. Perang Arab-Israel (1948)

  2. Perang Kanal Suez (1956)

  3. Perang Enam Hari (1967)

  4. Perang Yom Kippur (1973)

  5. Perang Lebanon (1982)

  6. Intifadah (1987)

  7. Perang Teluk II (Perang Irak) (1991)

  8. Intifadah Al Aqsa (2000)

  9. Konflik Israel-Lebanon (2006)

Dan juga

Sampai sekarang Indonesia belum mengakui kedaulatan Israel. Tetapi kedaulatan Palestina diakui meskipun daerahnya belum pasti. Mantan presiden RI Abdurrahman Wahid (1999-2001) sempat berencana akan mengakui kedaulatan Israel dan membuka hubungan diplomatik. Berbeda dengan Presiden RI (2004-2009), Susilo Bambang Yudhoyono, yang menyatakan tidak akan membuka hubungan dengan Israel sebelum masalah Palestina dipecahkan dan penjajahan Israel atas Palestina dihapuskan, sebagaimana UUD-1945.”


Saya disini bukan untuk memprovokator beberapa golongan atau agama tertentu atau juga membuat keadaan menjadi lebih parah. Saya disini Cuma penulis, yang menulis apa yang lihat, dengar, tahu, dan rasakan. Apakah data diatas benar adanya dan kekejian yang mereka sebut benar adanya? Ataukah hanya di tambah-tambahkan dan di gombar-gambir agar para pembaca selebaran itu tertarik membacanya dan ikut prihatin yang mendalam bahkan sampai membenci golongan tertentu, karena di selebran itu tertulis beberapa cara pembantain yang dilakukan oleh Israel diantaranya sebagai berikut:

  1. Ibu-ibu hamil perutnya dicabik dengan bayonet dan anggota tubuhnya di potong-potong, ada yang diperkosa.

  2. Anak-anak, tubuhnya di sayat-sayat di depann ibunya.

  3. Beberapa orang disuruh masuk rumah atau masjid lalu rumah atau masjid itu dibakar.

Dan masih ada beberapa contoh kekejian yang telah dilakukan Israel,versi Organisasi tersbut! Saya tidak tahu versi yang benar-benar terjadi pada waktu itu. Dan kalau itu memang benar terjadi sungguh benar-benar kejilah Israel itu, tapi kalau beberapa data yang mereka sebutkan itu tidak terjadi sungguh sangatlah itu diharapkan karena akan membuka mata para pembaca dan tidak hanya melihat dari satu sudut pandang saja, tapi janganlah lupa kalau dulu Israel pernah di keroyok perang oleh beberapa Negara Timur Tengah. Kalau dilihat dan diingat-ingat orang-orang Yahudi juga pernah mengalami sedikit-banyak kekejian yang sama seperti diatas pada zaman NAZI(holocaust) ataupun sebelum ada nazi, tapi tragedi holocaust itupun penah diragukan.Itulah perang mana yang benar dan mana yang salah kita tidak tahu!!!

Kalo kita lihat dari berbagai versi,

  1. Didalam perang pasti ada korban kalau bukan para tentara dari kedua belah pihak, bisa jadi rakyat di sekitar areal peperangan atau rakyat sipil yang menjadi korban dan sebelum terjadi perang jauh-jauh hari rakyat sebelumnya sudah diungsikan ketempat yang lebih aman, tapi kalau rakyatnya mau ikut berperang bersama para tentara demi membela daerahnya disini mereka bukan menjadi rakyat sipil lagi mereka sudah menjadi tentara yang siap mati dalam keadaan apapun.

  2. Didalam agama apapun perang itu tidak di perbolehkan, kecuali dalam keadaan yang tidak memungkinkan sepeti membela tanah air. Israel dan Palestina mempunyai tanah air yang harus mereka bela, kedua kubu mengaku kalau tanah itu adalah tanah mereka, menurut alasan dan bukti dari mereka masing-masing mereka berusaha untuk mempertahankan apa yang mereka harus pertahankan.

  3. Di dalam perang bisa saja terjadi kejadian yang klimaks, mereka mengorbankan atau membantai beberpa rakyatnya sendiri dan menuduh pihak lawan yang melakukannya dan rakyat maupun dunia bisa berpihak kepadanya. Apa yang tidak mungkin terjadi di dunia ini.

Saya sudah menegaskan saya disini bukan untuk memprovokatori tapi hanya ingin tahu dan menceritakan apa yang ada dalam pikiran saya, saya tidak membela siapapun dari kedua belah pihak, saya Cuma ingin menunjukan janganlah kita melihat kejadian itu dari satu sudut pandang saja bagaimana kejadian itu bisa terjadi.

Kita disini hanya sebagai penonton saja bukan pelaku, kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi diasana. Marilah kita buka pikiaran kita, kita fokus pada Negara kita sendiri masih banyak rakyat kita yang menderita baik itu karena korban bencana alam, krisis ekonomi, Terorisme, Kelaparan, kemiskinan, dan lain sebagainnya yang membuat rakyat Indonesia semakin terpuruk dalam penderiataan yang tak kunjung henti-hentinya. Biarlah apa yang terjadi di Timur Tengah terjadi, kita sudah cukup dengan memberikan “suara” saja tidak perlu sampai berbondong-bondong mau jadi relawan dan pasukan beranai mati, alangkah baikanya para pahlawan-pahlawan Indonesia tersebut diam saja di Indonesia dan mau menjadi relawan dan pasukan berani mati untuk memperbaikai keadaan Negara kita ini karena tenaga mereka lebih dibutuhkan di negaranya sendiri yaitu Indonesia, mereka hendaknya tidaklah menutup mata melihat keadaan negaranya sendiri dan kita juga harus membuka hati nurani kita sendiri, mana yang lebih penting Negara kita sendiri atau Negara oranglain yang kita urusi? Kalau untuk para korban perang tersebut harusnya pemerintah dari kedua belah pihak yang bertikai harus sudah terlebih dahulu memikirkan nasib rakyatnya. Perang sudah terjadi korban sudah banyak baik yang telah meninggal ataupun yang luka-luka dan menurut saya inilah hadiah yang sangat berharga yang didapat oleh kedua Negara atas apa yang mereka lakukan, kedua Negara pun tentunya sudah siap dengan kehancuran-kehancuran yang terjadi janganlah kesana-kemari mencari “dekeng” karena akan memperpanjang atau memperparah masa peperangan.

Saya berharap kepada para pembaca untuk memasukkan sedikit kata-kata atau suara kepada tulisan saya ini yang hanya buah pikiran dari orang yang tidak tahu apa-apa ini, saya menunggu saran dan kritik dari para pembaca agar pengetahuan saya menjadi bertambah karena data ini pun masih jauh dari kurang.

Trim’s



Bab6 Mekanika Fluida

Written on 07.59 by rain

Check out this SlideShare Presentation: